Kumpulan Puisi Panjirsan




PULAU WAWONII


Aku terlahir di pulau ini

Di latih untuk hidup mandiri

Belajar mengenal arti hidup

Agar dapat bertahan hidup


Oh… Pulau Wawonii

Hutanmu memberiku penghidupan

Lautmu membuatku berkecukupan

Tanahmu subur untuk bercocok tanam

Karenamu aku hidup dengan tentram


Oh… Pulau Wawonii

Bentukmu menyerupai hati

Sungguh engkau memikat hati

Para wisatawan akan jatuh hati

Keindahanmu damaikan hati


Di pulau ini aku dibesarkan

Di pulau ini pula aku dimakamkan

Wawonii “kampung halamanku”

Wawonii “wita turuano reangku”


ALAM KEHIDUPAN


Ini bukan alam maya

Jalani hidupmu apa adanya

Ini bukan alam sandiwara

Jangan buat dirimu terlena


Telah disiapkan pintu rahmat

Carilah dengan tetesan keringat

Jangan menyerah meski telah lesu

Ada bahagia dipenghujung waktu


Engkau hidup di zaman digital

Bila menunggu pasti tertinggal

Hiduplah walau hanya seperti ulat

Berharap kelak mendapatkan sayap


Jadilah kupu-kupu yang indah

Terbang bebas menghirup udara

Menghisap sari tumbuhan alam

Menunggu masa berganti kelam


KEGALAUAN


Sepiku… sunyi tak berkawan

Raga tertawan ketidak pastian

Langkah kaki tak bertujuan

Hasrat hidup lenyap perlahan


Siangku… sungguh tak karuan

Burung tak lagi berkicauan

Kapal mengapung tak bertuan

Angin mengabarkan kegelisahan


Malamku… kini tak menawan

Jalan sepi dalam pandangan

Rembulan enggan menyinari

Gelap telah menyelimuti


ANGANKU


Senja di pantai penantian

Angin berhembus memberi harapan

Menyapa dan membelai ranting pepohonan

Sepi dan hening tanpa suara


Ombak tak lagi menampakkan keperkasaannya

Mungkin karena terumbu karang telah mati

Pasir putih ditepi pantai menjadi saksi

Mentari telah tenggelam dalam gulita


Selamat datang malam!

Gelapmu membuat semua hilang tak terpandang

Kemana kau cahaya?

Hidup ini terasa hampa tanpamu


Tak ada gairah

Hilang seakan tak berbekas

Anganku terhempas

Menjelajahi samudera luas tanpa batas


KERESAHAN


Di sudut kamar aku duduk termangu

Membayangkan kehidupan semu

Kehilangan arah melaju tak tentu

Mulut terbungkam hati membisu


Lihatlah yang terjadi saat ini

Kehidupan penuh basa-basi

Manipulasi menjadi tradisi

Merampok adalah misi


Lihatlah kenyataan saat ini

Sirna teladan hampa inspirasi

Kebohongan menjadi candu

Kejujuran rancu penuh ragu


POLITIK RUPIAH


Dengan rupiah aku bertahta

Jadi pejabat yang mati rasa

Walau nanti orang membenci

Suara mereka telah ku beli


Politik bagiku hanyalah taktik

Yang memilihku bagaikan itik

Hati nurani tak ada lagi

Banyak rupiah dibagi-bagi


Banyak kritik ku tak peduli

Hasil korupsi lebih berarti

Selagi menjabat berfoya-foya

Usai menjabat kaya raya


Persetan dengan kejujuran

Persetan dengan keadilan

Kejujuran membuatku diabaikan

Keadilan membuatku diremehkan


AKULAH WAKIL RAKYAT


Dengan niat yang kuat

Serta tekad yang bulat

Aku berjuang penuh semangat

Hingga menjadi wakil rakyat


Aku berasal dari rakyat

Aku dipilih oleh rakyat

Aku menang didukung rakyat

Aku mengabdi hanya untuk rakyat


Akulah wakil rakyat

Penyambung lidah rakyat

Mengutamakan urusan rakyat

Memperjuangkan aspirasi rakyat


Aku hanyalah pelayan rakyat

Mengemban amanah rakyat

Bukan seorang penghujat

Bukan pula pengkhianat


HANYA BASA BASI


Keadilan engkau janjikan

Benarkah?

Mengapa kau goyah disaat rupiah merayu

Hatimu rapuh katamu penuh ragu


Kesejahteraan engkau perjuangkan

Benarkah?

Mengapa kau acuh disaat rakyat mengkritisi

Bersikap abai ketika rakyat menagih janji


Di manakah keadilan?

Janjimu hanyalah gurauan

Di manakah kesejahteraan?

Perjuanganmu sebatas ungkapan


Rakyat tak butuh basa basi

Wujudkan sesuatu yang pasti

Agar bisa menjadi bukti

Bukan hanya sekedar janji



Komentar

Postingan Populer